Hari-hari ini, publik sedang dipertontonkan oleh sajian yang hangat. Tak lain adalah pengumuman siapa-siapa saja yang menjadi pasangan calon untuk Pemilu Presiden 2024 mendatang.
Bagi saya pribadi, merupakan pengalaman yang sangat berharga dapat sesekali melihat dari dekat diskusi-diskusi yang merajut rencana besar para tokoh bangsa. Salah satu tokoh yang sering saya serap leadership-nya adalah Bang Erick Thohir.
Pada ramai-ramai kontestasi pemilu ini, beliau menjadi salah satu figur yang juga masuk ‘bursa’. Meski begitu, saya melihat beliau mempraktikkan pepatah Jawa, ojo kesusu. Ikhtiar beliau pada masa-masa sekarang masihlah sama, yakni memaksimalkan baktinya sebagai wujud cinta Indonesia.
Pak Erick juga menyadari, peranannya sebagai Menteri BUMN masih harus dijalankan sekitar satu tahun lagi hingga presiden dan wapres terpilih 2024 dilantik pada bulan Oktober tahun depan. Belum lagi, selama Pak Menko Luhut berkonsentrasi untuk penyembuhan penyakitnya, presiden juga telah menunjuk Bang Erick untuk menjadi Menko Marves ad interim.
Bagi saya yang masih perlu banyak belajar, beberapa kali pemilu memang menyisakan banyak pesan dan kesan. Yang pasti, hanya kepada Allah SWT kita semua berserah diri, dan ditunjukkan jalan yang terbaik untuk menyalurkan semangat dan cinta kita bagi umat dan bangsa.