Inspiring Monday

Dapatkan informasi terbaru Inspiring Monday melalui email dengan melakukan Subscribe
ariefrosyid.id_tidar

Selamat HUT ke-16, TIDAR!

Tunas Indonesia Raya (TIDAR) memasuki usia ke-16. Pada kesempatan Pilpres 2024 kemarin, saya berkesempatan banyak bertemu, berinteraksi, dan bekerja sama dengan teman-teman TIDAR. Terutama, karena Ketua Umum TIDAR, Mbak Rahayu Saraswati, serta salah satu Ketua TIDAR, Mas Kawendra, juga adalah Wakil Komandan di TKN Fanta

Sebagai sayap dari partai pemenang pemilu, posisi TIDAR menjadi sangat strategis untuk banyak mencetak tunas-tunas baru, untuk mengawal lima tahun kepemimpinan Pak Prabowo dan Mas Gibran. 

Organisasi sayap partai, juga sangat sentral perannya untuk regenerasi tokoh-tokoh politik dari orang muda. Regenerasi ini penting untuk meningkatkan keterlibatan orang muda pada politik, untuk mendukung sinergi menuju 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada 2045. 

Dirgahayu TIDAR, selamat mengarungi usia baru, dan sukses selalu!

ariefrosyid.id_masjid

Masjid, Tempat Ibadah, Rekreasi, Interaksi

Awam mungkin melihat ramainya pedagang kuliner di sekitar masjid hanyalah dari aspek karena ada ‘demand’. Di mana tempat ramai, di situ ada peluang ekonomi. Tapi, bagaimana jika keberadaan jajanan di sekitar masjid adalah konsep yang disengaja? Bagaimana jika keramaian di dalam dan sekitar masjid adalah integrasi yang ‘win-win’?

Inilah yang terus dipikirkan oleh pengelola-pengelola masjid modern di tanah air, termasuk di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK). Sebagai bagian dari pengurus masjid, saya melihat sendiri bagaimana inovasi terus digodok dan diterapkan di masjid ini. 

Kalau soal kuliner, jajanan di tenda-tenda kecil di sebelah timur masjid memang sudah lama eksis dan menghadirkan banyak langganan. Namun, pengurus mencoba menambah pilihan dengan hadirnya pujasera di dalam halaman masjid. Selain itu, untuk meningkatkan inklusivitas akses, pengurus juga menyediakan jalur yang landai sebagai opsi lain tangga ke ruang ibadah. 

Lalu, pada akhir tahun hingga tengah tahun ini, fasilitas-fasilitas rekreasional juga dihadirkan, yakni lapangan basket dan taman bermain anak atau playground.

Tak hanya rekreasi, kajian-kajian dan kegiatan taklim juga masih terus berjalan secara kontinyu di MASK.  Ibadah, rekreasi, dan interaksi, adalah komposisi yang juga diarahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Menjaga ‘hubungan’ dengan Sang Maha Pencipta, serta menjaga ‘hubungan’ dengan sesama makhluk-Nya.

Ayo, lebih sering datang ke masjid!

ariefrosyid.id_filmlafran

Nobar Film LAFRAN Terus Berlanjut, Tali Silaturahmi Terus Terajut

Giliran MW KAHMI DKI Jakarta dan MD KAHMI Jakarta Pusat merajut silaturahi dan memfasilitasi pemutaran Film LAFRAN. Bertempat di XXI Metropole, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (11/07), saya ikut menghadiri nobar tersebut. 

Film LAFRAN masih akan tayang di berbagai tempat di seluruh Indonesia, namun dengan pemesanan lebih awal. Film ini memakan waktu produksi selama tujuh tahun, dengan berbagai tantangan dan di sisi lain, dukungan silih berganti dari para kader dan senior ‘hijau-hitam’. 

Saya sendiri merasa terharu dapat mengikuti proses penyempurnaan sekaligus finishing Film LAFRAN sejak Mei 2023 lalu, bersama Bang Ahmad Dolly Kurnia. 

Buat kami yang ada hingga garis finish, Film LAFRAN ini adalah inovasi kader-kader HMI untuk mengomunikasikan sejarah dan nilai organisasi dalam bentuk film.

ariefrosyid.id_fil lafran

Sebelumnya, kisah Prof. Lafran sebagai pendiri HMI telah dibukukan. Salah satu upaya lainnya untuk membuat abadi perjuangan membina kader insan cita adalah dengan pengajuan Prof. Lafran sebagai pahlawan nasional. Sederet nama senior HMI terlibat, mulai dari Bang Akbar Tandjung, Prof. Mahfud, Bu Khofifah, dan banyak lagi. 

Selain itu, bagi teman-teman yang sudah menonton, Film LAFRAN ini bukan hanya berpusat pada cerita tentang HMI, tetapi juga cerita tentang situasi bangsa jelang merdeka dan pascamerdeka. Cerita jelang kemerdekaan tersebut melibatkan Lafran, para abang-abangnya, serta kelompok pemuda yang menculik Soekarno ke Rengasdengklok untuk mempersiapkan kemerdekaan dari penjajahan Jepang. 

Akhir kata, terima kasih untuk senior-senior, rekan-rekan, dan keluarga besar HMI di seluruh Indonesia yang telah menyukseskan Film LAFRAN. Sampai berjumpa di bioskop dan penayangan berikutnya.

Masjid Al Hilal atau Masjid Tua Katangka adalah saksi bagaimana penyebaran agama Islam dilawali oleh para ulama lewat pemuda, yaitu Sultan Alauddin, raja Gowa yang saat itu berusia sekitar 17 tahun. Sultan ini juga yang kemudian mendukung penyebaran dakwah Islam ke seluruh Sulawesi Selatan.

Empat abad berlalu, DMI dan Irmahi Katangka, menyadari visi ulama masa lampau, bahwa dakwah Islam harus mengarusutamakan para pemuda.

Lewat kegiatan Tablig Akbar dan Halalbihalal, bertajuk ‘Kebangkitan Kaum Muda Milenial Literat dan Enterpreneurship dari Masjid’, kami membawa misi dakwah Islam kepada para milenial dan Generasi Z. Islam yang toleran dan damai lewat kesadaran literasi dan pemberdayaan ekonomi.

Dan saya bangga dipercayakan untuk berbagi di acara ini. Di hadapan para generasi muda calon pelanjut estafet negara, bangsa, dan Islam ini.

drg. M. Arief Rosyid
Anggota Pokja Pelayanan Kepemudaan