Tak terasa sudah sudah sekitar satu tahun ikut menjelajahi wahana baru, yakni industri perfilman. Tepat pada April lalu, bersama Visinema, saya dan tim melakukan diskusi dan screening terbatas film Lafran Pane, film yang mengangkat inspirasi pendiri HMI Almarhum Lafran Pane. Sebelum screening, banyak proses yang kami jalani, termasuk untuk brainstorming dan persiapan teknis lainnya.
Film adalah salah satu media untuk menyampaikan pesan dan purpose. Setidaknya dua inilah yang saya maknai selama mengampu peran sebagai produser eksekutif Lafran Pane. Selain mengomunikasikan dua hal tadi, film juga telah menjadi ekosistem yang memberikan nafkah kepada individu dan kelompok dengan berbagai peranannya. Film, adalah juga sektor yang berkontribusi untuk pembangunan ekonomi negeri kita.
Sedikit alasan untuk mencegah saya lebih dalam menyelami perfilman. Termasuk, ketika mendapat informasi tentang forum internasional prestisius, tempat berkumpulnya pelaku perfilman dari seluruh penjuru dunia. Inilah yang membawa saya menginjakkan kaki ke negeri Cina, untuk mengikuti 14th Beijing International Film Festival. Beruntung, saya banyak mendapat insight dari senior-senior dari Badan Perfilman Indonesia (BFI).
Menuju Indonesia Emas 2045, peran orang muda dalam agenda-agenda pembangunan menjadi semakin krusial, termasuk pembangunan industri kreatif dan perfilman. Dalam berbagai kesempatan, saya selalu menyampaikan, orang muda harus berani berada di arena, harus maju sebagai pemimpin, bukan berada di pinggiran. Jika ingin memajukan industri kreatif, tiada lain kita harus ikut terjun dan aktif mendorong pengembangan di sektor ini.
Insan-insan perfilman hari ini semakin banyak diisi orang muda. Kita berharap, insya Allah menjadi penerus yang akan mendorong film Indonesia semakin mendapat tempat yang baik di kancah internasional. Seiring dengan upaya dari pelaku industri, pemerintah juga perlu lebih berpihak pada ekosistem perfilman dan mendorong secara maksimal potensi ekonomi kreatif untuk Indonesia Maju.
Sekembalinya nanti ke Indonesia, saya tentu akan lebih banyak belajar dan bersilaturahmi dengan senior serta rekan-rekan di industri perfilman. Setidaknya, satu lagi sektor yang bisa kita ikut berkontribusi, dalam membuat harum karya anak bangsa.