Arief Rosyid Hasan (Ketum PB HMI 2013-2015)

Wajahnya putih, bersih, dan tenang menyongsong kehidupannya yang baru. Begitu kesaksian para hadirin di Jalan Merak II Bintaro Jaya, ketika menyingkap kain yang menutup wajah almarhum Kanda Ridwan Saidi, Ketum PB HMI 1974-1976.

Diantara banyak Ketum PB HMI yang lain, Babe Ridwan adalah salah satu senior yang jarang kita jumpai di berbagai acara. Beberapa kali ketika PB HMI 2013-2015 melaksanakan kegiatan dan mengundang beliau, cuma sekali Babe hadir.

Waktu itu ketika akan melaksanakan Kongres HMI ke-XXIX Pekanbaru, Babe Ridwan akhirnya tampak juga. Pertemuan sebelum Kongres HMI rutin dilaksanakan, membahas berbagai kesiapan yang teknis hingga nonteknis.

Di gelar oleh almarhum Kanda Harry Azhar Azis di rumah jabatan Ketua BPK RI, Babe Ridwan tidak banyak berpesan. Beliau cuma meminta kami melaksanakan Kongres HMI dengan sebaik-baiknya dan menghimbau agar alumni tidak banyak ikut campur.

Ini alasan yang bisa menjawab kenapa Babe Ridwan tidak ingin banyak hadir di acara HMI, dalam satu tulisan dikirim via whatsapp, “Saat saya Ketua Umum HMI saya tolak campur sari KAHMI. Pas saya slesai di HMI pun ga campur sari. Biar HMI torehkan sejarah sendiri. Mrk berhak U/ itu.”

Jumat (23/12) beredar kabar Babe Ridwan dibawa ke RSPI Bintaro setelah mengalami pecah pembuluh darah. Sekejap mencoba mencari tahu kabar tersebut, keesokan harinya peroleh kabar beliau di ruang perawatan lantai 7.

Ketika telah merencanakan untuk segera membesuknya dan telah berkomunikasi dengan anak beliau, tetiba dapat informasi kembali bahwa atas keputusan keluarga untuk tidak dijenguk agar keluarga dapat fokus membersamai beliau.

Ahad (25/12) pukul 08.35 Babe Ridwan telah pergi untuk selamanya. Sebelum pukul 10 saya sudah bergerak ke RSPI Bintaro, tiba sekitar jam 11 almarhum Babe Ridwan masih di kamar jenazah, menunggu ambulance.

Saya memperkenalkan diri dan menyampaikan ikut berduka atas meninggalnya almarhum Babe Ridwan sebagai Ketum PB HMI 1974-1976. Hadir istri almarhum Bu Yahma Wisnani, Mas Rifat, dan seorang perempuan.

Bu Yahma bercerita, sehari sebelumnya sebelum beliau sakit, Babe Ridwan masih menggunakan taxi seorang diri untuk menghadiri agenda di Jakarta. Meski kata Beliau, sebenarnya sudah diminta untuk tidak bepergian sendiri.

Kini Babe Ridwan telah menyusul Ketum PB HMI lain yang telah mendahuluinya. Kisah pengabdian mereka pada umat dan bangsa adalah jelmaan komitmennya sejak bergabung di HMI, inshaAllah peroleh tempat terbaik disisi-Nya. Al fatihah.

Babe Ridwan dan Kongres HMI Tanpa Campur Sari