Waktu – waktu mendatang akan diisi dengan diskusi tentang G-20 seiring dengan presidensi yang sedang dipegang oleh Indonesia.

Namun sebelum itu, pemerintahan Presiden Jokowi sudah menunjukkan concern terhadap pembangunan ekonomi syariah di negara kita.

Salah satu gerakan signifikan adalah penggabungan bank – bank syariah di BUMN menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Menteri BUMN Erick Thohir sering memberi ilustrasi “kita gabungkan saja sekalian agar jadi yang terbesar di dunia”.

Ilustrasi tersebut konteksnya adalah, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sayangnya, bukan Indonesia yang memimpin “klasemen” ekonomi syariah terbesar di dunia.

Nah, pada momentum G-20 ini, gong ekonomi syariah dapat berdentum lebih keras lagi.

Sesuai tema G-20 “Recover together, recover stronger”, ekonomi syariah mampu menjadi motor untuk pemulihan ekonomi negeri ini.

Aset perbankan syariah sampai Agustus 2021 mencapai lebih dari Rp 631 triliun atau tumbuh 15,29 persen yoy. Pembiayaan syariah juga tumbuh sekitar 7 persen yoy. Sinyal positif ini artinya market menyambut antusias ekonomi syariah.

Pesantren, masjid, komunitas Muslim, akan terus menyokong ekonomi syariah di Indonesia, untuk pemulihan ekonomi dan jadi yang terdepan di dunia!