Pekan lalu saya jalani dengan masih sama produktifnya dengan sebelum-sebelumnya. Saya melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Selatan dan Tenggara. Di Sulsel, saya bertandang ke Kota Makassar dan Kabupaten Gowa. Sementara di Sulawesi Tenggara, saya mampir di ibu kota provinsi, Kendari. 

Mengawali tur di “kaki” Sulawesi, saya melancong ke kota Kendari. Di sana, saya bersilaturahim dengan alumni mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Unhas yang menetap di kota tersebut. Saya juga menyempatkan lari pagi di kawasan Masjid Terapung Kendari.

Kemudian, saya menghadiri undangan untuk sharing dengan ISMEI (Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia) di Kendari. Di hadapan peserta yang datang dari seluruh Indonesia, saya kembali mengampanyekan pentingnya dukungan anak – anak muda bagi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. 


Tak kalah penting, saya juga bertemu dengan Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, untuk bertukar pikiran tentang ekonomi sembari menyimak visi beliau untuk memajukan Indonesia Timur.

Dari Kendari, saya bergeser ke kota Makassar. Saat hari perdana di sana, cuaca kurang mendukung untuk jogging pagi. Karena ada yang kurang pas kalau tidak dilaksanakan, akhirnya saya memanfaatkan fasilitas gym di hotel. Di kota Anging Mammiri, saya diundang untuk mengisi Kuliah Umum “Urgensi Literasi Keuangan Syariah bagi Pengembangan Lembaga Keuangan Syariah”. Acara ini diadakan oleh BSI bekerja sama dengan Universitas Negeri Makassar. 

Kuliah Umum berikutnya di Makassar terselenggara di UIN Alauddin. Saya berkesempatan untuk satu forum dengan para akademisi, termasuk Rektor UIN Alauddin dan Anggota Dewan Pengawas Syariah Pak K.H. Didin Hafiuddin. Di kampus tercinta Unhas, saya mengisi pula kuliah umum untuk tema yang sama. 

Tentu yang paling berkesan adalah momen menjadi pembicara kuliah umum di almamater sendiri, di Unhas. Dulu – dulu saya masuk ke Ruang Senat Unhas untuk jadi peserta kuliah umum. Alhamdulillah, di tahun 2021 ini, dapat kesempatan untuk berbicara di podium, dengan disaksikan para akademisi senior dan sivitas akademika di Kampus Merah.

Masih di Makassar, saya juga menyempatkan diskusi dengan kawan saya, Bupati Gowa. Sebagai tanah kelahiran, saya mengapresiasi program dan visi Bro Adnan Puritchta, bupati muda dari Gowa. Sejak lama saya berkawan dengan Bro Adnan, ketika saya sebagai Ketum PB HMI 2013-2015 dan beliau saat itu menjabat sebagai Anggota DPRD Sulsel.

Kepada Bro Adnan, saya memohon izin agar bisa ikut berkontribusi terhadap ikhtiar pemberdayaan masyarakat di Gowa. Setelah Rumah Tahfiz Al Quran, Laznas BSMU akan mendorong adanya Desa Binaan di Kab. Gowa.

Silaturahim dengan tokoh belum selesai di Makassar. Saya berkesempatan bertemu dengan Plt. Gubernur Sulsel sekaligus Ketua MES Sulsel Kanda Andi Sudirman Sulaiman. Atas nama BSI, saya dan rombongan diterima dan diperkenankan berdiskusi tentang potensi ekonomi syariah dan strategi memajukannya, khususnya di wilayah Sulsel. 

Terakhir, saya bertamu dan diterima oleh Gubernur Sulsel 2003 – 2008 sekaligus Ketua DMI Sulsel Pak Amin Syam. Silaturahim ini merekatkan kerja – kerja dan komitmen kami di organisasi dengan perspektif kedaerahan, yang mana, Pak Amin Syam telah memiliki rekam jejak di baliknya. 

Akhir kata, sampai ketemu di kisah perjalanan di kota – kota lainnya di Indonesia!