Syukur tak bertepi, karena di awal 2025 ini, saya masih dimampukan untuk istiqomah dalam dua hal. Sebagai insan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), saya berkesempatan mengisi Forum Latihan Kepemimpinan (LK) III atau Advance Training, yang diadakan Badko HMI Jawa Barat. Di kesempatan tersebut, saya bertemu dengan 19 peserta, para pemimpin muda Islam yang siap mewarnai dan berkontribusi dalam pembangunan umat dan bangsa.
Kemudian, istiqomah yang kedua, adalah pelaksanaan agenda rutin di tiap Jumat terakhir di tiap bulan, yakni Majelis Bulanan Menteng. Pada majelis ini, kami juga rutin mengundang KH. Faiz Syukron Makmun, Ketua MUI Jakarta.
Alhamdulillah, pengajian kami tetap konsisten diisi banyak jemaah. Semakin ke sini, semakin banyak figur-figur muda yang hadir, dan mengikuti rangkaian mulai dari hadrah, shalawat, dan mendengarkan kajian dari Kiai Faiz.
Pada kesempatan Jumat (31/1) kemarin, Kiai Faiz banyak mengutip contoh kehidupan sehari-hari di zaman Rasulullah. Hal yang paling pertama disampaikan, adalah kajian tentang pentingnya menghargai pertanyaan atau pendapat murid. Menurut Kiai Faiz, format atau pendekatan dalam mengajar di pesantren sudah ada juga yang mengadaptasi pola tersebut, yakni membahas suatu topik yang berangkat dari pertanyaan murid.
Kiai Faiz juga menyampaikan sekali lagi, tentang menghargai orang lain, orang-orang marjinal, yang ternyata memiliki derajat tinggi di mata Allah SWT.
Alhamdulillah, setelah majelis, biasanya saya pulang dengan perasaan plong. Lalu menghadapi akhir pekan dengan lebih banyak merefleksikan dan menunaikan amalan-amalan, sembari bersiap menghadapi hari esok dengan ilmu, iman, dan ihsan. Bismillah!