Sembari menghadiri rangkaian Harlah LPBI NU di Kabupaten Bandung, saya juga menyempatkan mengisi Latihan Kepemimpinan (LK 2) untuk HMI Korkom UPI Bandung, bertempat di Masjid HMI Cabang Bandung. Saya meminta ke rekan-rekan panitia LK 2 agar sesi saya dilaksanakan usai jadwal salat subuh.
Awalnya, saya menjadi orang pertama di ruangan. Kosong melompong. Namun, akhirnya, peserta satu per satu berdatangan di pagi yang sejuk di Kota Bandung.
Saya sempat ditanya, sejak kapan punya kebiasaan untuk beraktivitas sedari subuh. Kalau saya ingat-ingat, kebiasaan ini saya rutinkan sejak merantau ke Jakarta, pada sekitar 2011/2012 silam. Kala itu, saya membiasakan salat subuh di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, dan mulai berkenalan dengan para pengurus masjid.
Pada masa itu, saya bekerja praktik dokter gigi di klinik seorang senior, sembari tetap merajut tugas-tugas aktivis. Terkadang, aktivitas sehari-hari berjalan hingga larut malam. Tapi, saya memaksakan agar tetap salat subuh di masjid. Awalnya, seusai subuhan, saya tidur lagi. Namun, saya terus menerapkan kebiasaan agar tidak tidur lagi usai subuh. Aktivitas yang saya pilih adalah lari pagi dan jalan pagi.
Waktu berlalu dan tak terasa sudah satu dekade. Saat ini, di manapun saya melewati subuh, saya selalu usahakan tidak tidur lagi. Alhamdulillah, Allah SWT selalu memberi kekuatan. Bahkan, hikmah beraktivitas sejak subuh banyak saya dapatkan.
Misalnya, mendapat pertemanan dengan senior-senior kawakan, teman jalan-jalan usai Subuh di kawasan Menteng. Belum lagi, banyak informasi di media massa maupun dari berbagai sumber, yang bisa saya proses sejak subuh. Alhasil, jam 7 pagi, saya sudah mengeksekusi action items yang bisa saya lakukan dari topik ataupun informasi tersebut.
Memaksakan diri beraktivitas sedini mungkin juga memberi saya tambahan rasa percaya diri, karena sensasi “mulai lebih awal”. Saya juga bisa mengupayakan hadir tepat waktu dari agenda-agenda yang telah disusun, karena sudah ‘memanaskan mesin’ dari sebelum matahari terbit.
Saya berharap, semakin banyak orang muda di luar sana yang punya komitmen ‘rise and shine’. Etos kerja, ketekunan, dan komitmen untuk kualitas akan membawa kita berperan lebih untuk bangsa ini ke depan. Yakin usaha sampai!