Lama tak ke ujung timur Indonesia, Papua. Saat ini, Papua telah berkembang dengan enam provinsi. Jumat (12/07) dini hari, saya tiba di salah satu provinsi, yakni di Mimika, Papua Tengah. Agenda utama saya adalah menghadiri undangan sebagai pemateri LK II dengan tema “Membentuk Kepemimpinan Generasi Z Dalam Menyongsong Bonus Demografi 2045”.
Jumat paginya, saya menikmati suasana kota Mimika, berolahraga pagi dan sarapan. Sarapan kali ini istimewa, karena saya ikut ke tempat sarapan ‘warlok’ alias warga lokal. Pisang goreng, ubi, nasi kuning, dan kopi susu, adalah sederet menu sarapan yang disukai warta di sini. Mirip-mirip opsi menu sarapan di Makassar.
Nasi kuning disajikan dengan mie goreng dan ikan goreng bumbu. Kudapan pelengkap adalah pisang goreng sederhana yang potongannya agak kecil dan singkong goreng yang masih empuk.
Usai diskusi dengan kawan-kawan HMI Mimika, kami melaksanakan salat Jumat di Masjid Baitur Rahim. Setelahnya, saya mampir ke Kuala Kencana, melihat area permukiman dan perkantoran PT Freeport Indonesia.
Lanjut, Sabtu pagi saya sudah bertolak meninggalkan Mimika untuk menuju Selong, Lombok Tengah. Saya menghabiskan hampir seharian untuk menempuh perjalanan. Soalnya, penerbangan dari Mimika ke Lombok harus ditempuh dengan transit ke Makassar, lalu transit ke Jakarta, baru kemudian ke Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Senang bisa bersua dan menyukseskan agenda perkaderan rekan-rekan semua. Semoga kita diberi kesehatan selalu untuk berjumpa di kesempatan berbahagia berikutnya. Amin.