Persatuan menjadi AKAR KITA dari proses berbangsa dan bernegara, jika berserakan akan menjadi pintu masuk kepentingan yang lain dalam memecah belah. Seperti yang kita alami selama ratusan tahun, dibenturkan satu sama lain.

Bagi Generasi KITA (milenial dan sentenial), penting untuk memahami bagaimana konteks sejarah di masa lalu sebagai cerminan masa kini. Ibarat bermobil kita butuh kaca spion untuk melihat kebelakang agar selamat sampai ke tujuan.

Mengutip Philip Guedalla (1889-1944), seorang pop kultur asal Inggris, mengatakan, ”l’histoire se répète atau sejarah berulang dengan sendirinya.” Manusia juga sering disebut sebagai makhluk sejarah, sejarah ditentukan dan digerakkan oleh KITA.

Oleh karena itu, kehadiran Generasi KITA tidak boleh hanya menjadi pelengkap dari berbagai proses yang akan datang. Kita harus memahami sejarah masa lalu dan menghadirkan sejarah masa kini juga masa depan untuk Generasi setelah KITA.

Sejarah Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, lahirnya Tri Koro Dharmo yang berganti menjadi Jong Java pada Kongres I pada tanggal 12 Juni 1918, Indonesia Moeda pada 30 Desember 1930, dan seterusnya adalah sejarah persatuan kaum muda.

Dalam Buku “Maju Setapak, Capita Selecta Ketiga, Pergerakan Pemuda : Jong Java, Jong Bataks Bond, Jong Sumatrenen Bond, dll. dalam dokumen asli” tergambar bagaimana harapan terhadap Indonesia Raya digerakkan oleh Angkatan Moeda pada awal abad ke-XX. 

Terinspirasi dari berbagai pergolakan di luar negeri, misalnya salah satu pasal penyelesaian Perang Dunia I yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson, yaitu “Hak untuk menentukan nasib sendiri bagi bangsa-bangsa.”

Juga berbagai kisah lain seperti Rapat Kulit Berwarna di Brussel, kejadian-kejadian di Mesir, keberhasilan orang Arab, hingga berbagai pergolakan di India (Amritzar, Gandhi, dll) telah menginspirasi persatuan pelajar dan mahasiswa kita.

Di akhir, saya ingin mempertegas kembali bahwa AKAR KITA adalah sejarah persatuan kaum muda. Modal ini yang perlu kita rawat dalam agenda Regenerasi 2024, sehingga siapapun jagoan kita harus berujung pada persatuan!