Malam minggu bersama kakanda senior-senior HMI kali ini terasa sangat berbeda. Usai menghadiri undangan pernikahan anak dari Kombes Pol. H. Enggar Pareanom, saya bersama Kanda Bahlil, Kanda Bursah Zarnuby dan Kanda Fachry Ali serta beberapa senior lain mengikuti ‘afterparty’.
Sesi ‘afterparty’ kami juga sangat spontan dan membumi, nongkrong di warung Mie Aceh Kring Kring, sembari menyesap Kopi Gayo dan aneka cemilan lainnya. Suasana malam semakin riuh saat meja kami kehadiran pengamen. Bukan seorang atau dua orang pengamen, melainkan boleh dikata, rombongan pengamen.
Lagu yang dilantunkan pengamen juga ‘anti mainstream’. Alih-alih mendendangkan lagu viral, rombongan pengamen tersebut malah melantunkan sholawat nabi, yang biasanya kita dengar dari pengeras suara masjid-masjid saat ada acara pengajian.
Rombongan kami menikmati sholawat sambil sesekali ikut bersenandung bersama. Di penghujung sesi ngamen, Bang Bursah dan asisten Kanda Bahlil spontan menyerahkan lipatan uang ke para pengamen. Kanda Bahlil juga menimpali, “Ayo, bungkus..,” kode untuk para pengamen agar ikut memesan menu dan membawa pulang untuk dimakan di rumah.
Begitulah, momen seperti inilah yang akan kita rindukan kelak, dan sebenarnya cerminan dari apa yang dijalani para kader HMI di seluruh Nusantara. Tetap membumi, tetap teguh dalam mengupayakan yang terbaik untuk bangsa. Yakusa!