Mantan tertinggi pemerintahan Malaysia, Perdana Menteri (PM) ke-9, H.E. Dato Sri Ismail Sabri berkunjung ke Jakarta pada pekan lalu. Atas perkenalan dari seorang teman, sayapun diajak untuk silaturahmi dengan beliau dan tim.

Pada awal pertemuan, salah satu tim dari Dato Sri membawakan sekotak kecil Tolak Angin dan satu strip Panadol berwarna hijau. “Ini obat bagus sangat,” kata beliau. Ternyata sederhana saja oleh-oleh dari saudara serumpun kita manakala berkunjung ke Indonesia. 

Saya pun menimpali, “Lho, sebaliknya. Saat kami jalan-jalan ke Singapura atau Malaysia, yang kami beli justru Panadol biru yang dijual di sana.” Satu meja panjang pun terbahak mendengar intermezzo ini. 

Selain Panadol dan Tolak Angin, perbincangan kami juga tentang flashback pengalaman Pilpres 2024 kemarin. Dato Sri ikut penasaran bagaimana kami meyakinkan mayoritas orang muda untuk menjemput kemenangan bagi Prabowo-Gibran. Obrolan berlangsung seru, diselingi dengan pisang goreng, yang ternyata sangat disukai oleh Dato Sri dan rombongan. 

Berikutnya, giliran saya yang bertanya mengenai Dato Sri dan kesibukannya saat ini. Ternyata, beliau berasal dari daerah Pahang, wilayah yang banyak perkebunan dan bahkan pabrik pengolahan durian Musangking. “Arief kalau suka durian, nanti harus datang ke Pahang. Kita pergi ke ladang durian,” kata Dato Sri.