Di suatu siang di akhir Februari, saya dan Kang Iggi (Komisaris Pertamina) janjian makan siang. Kali ini istimewa, karena kami akan bertemu salah satu cucu Bung Karno, yakni Mas Tatam (M. Rizki Pratama Soekarno). 

Pada beberapa kesempatan, saya sering menukil pertanyaan dan wisdom dari Bung Karno. Sebagai founding father, jerih payah beliau tak terhingga untuk nusa dan bangsa. Pancasila adalah salah satu karya abadi dari Bung Karno dan para pencetus negara kita, yang nilai – nilainya sangat sesuai dengan adat, budaya, dan jati diri bangsa. 

Pada kesempatan makan siang tadi, saya diberi pin emas dengan bentuk wajah Bung Karno berpeci. Pin inilah yang kemudian saya tempelkan di peci saya. Sembari melekatkan pin, terangkai doa dan harapan, semoga diri ini mampu berkontribusi besar untuk bangsa, seperti juga yang dilakukan Bung Karno.