Memasuki rangkaian ketiga dari tur pesantren selama kurang lebih sebulan ini, selalu ada kejutan yang berkesan yang saya temui.
Pertama, saya berkesempatan menjumpai Ketua NU Jatim, Kiai Marzuki. Kiai Marzuki dikenal sebagai ujung tombak pembela Ahlussunnah dari Malang, karena perjuangan dalam menjaga akidah dan menyebarkan agama Islam benar-benar getol dilakukan.
Di organisasi Nahdlatul Ulama, Kiai Marzuki pernah diamanahi sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang selama dua periode. Ia juga pernah menjabat Wakil Rais PWNU Jatim. Hingga, akhirnya terpilih mengemban amanah Ketua PWNU Jatim masa khidmat 2018-2023.
Ilmu yang dalam dan rekam jejak Kiai Marzuki nyaris tak terlihat sekelibat dari penampilannya yang sederhana dan tutur katanya yang bersahaja.
Pesantren berikutnya yang telah kami kunjungi terletak di Temboro, Magetan, tepatnya di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah. Ponpes ini memfasilitasi para santri dengan ekstrakulikuler yang unik dan menyatu dengan alam.
Pesantren ini didirikan pada 1953 oleh KH Shidiqi. Di lahan 100 hektar, pesantren tua ini membangun pendidikan santri sebagai sentra Jama’ah Tabligh. Uniknya, di pesantren ini juga terdapat banyak hewan peliharaan seperti kuda, unta, cendrawasih, dan keledai.
Tak kalah unik dari pesantren yang kami kunjungi adalah Ponpes Darul Ulum di Malang. Santri yang tertarik dapat dididik menjadi pebalap bahkan atlet motocross. Pengasuh pesantren, Dr. KH Mujib Musta’in, pengasuh ponpes tidak hanya memperhatikan sosok pendidikan agama para santri saja, tetapi juga memikirkan agar para santri mampu memiliki keterampilan khusus yang bahkan anti-mainstream.
Ponpes Darul Ulum juga sangat terbuka untuk berkolaborasi. Meskipun Ponpes ini memiliki ‘darah NU’, tetapi mereka juga bekerja sama dengan Yayasan Al-Azhar yang lekat dengan Muhammadiyah untuk mendirikan kampus.
Selain daerah Jawa, pada pekan ini, kami juga sempat menyambangi Kalimantan Selatan, untuk sowan ke Tuan Guru Adam Al Banjari di Pendopo Azzahra Datu Kelampayan, Kalsel.
Alhamdulillah, pekan ini mendapat banyak pengalaman, pembelajaran, hikmah, dan doa-doa yang dipanjatkan bersama para ulama. Insya Allah, kaki ini terus diberi kekuatan untuk lebih banyak menjelajahi kekayaan Islam Indonesia. Amin..