Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) didirikan oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), pada Desember 2020 lalu. Pendirian UICI sesuai dengan napas perjuangan HMI untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Cita-cita tersebut dapat terwujud dengan usaha yang sistematis, terencana, dan nyata, untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam rangka pembangunan SDM Indonesia.
Beberapa waktu lalu, saya sempat berkunjung ke Rektorat UICI, di sebuah gedung modern di bilangan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Saya bersilaturahmi dengan Rektor, Prof. Laode M. Kamaluddin, serta Wakil Rektor, Teh Lely Pelitasari Soebekti. Pertemuan kami juga dalam rangka amanah untuk saya sebagai Komite Kemitraan Strategis dan Rekrutmen Mahasiswa UICI.
Atas amanah tersebut, saya sudah mendiskusikan beberapa rencana aksi, setelah sebelumnya mendapatkan gambaran menyeluruh tentang bagaimana implementasi asymmetrical learning yang membuat UICI sebagai satu dari sedikit universitas digital di dunia.
Sejak 2020, UICI telah menerima beberapa angkatan mahasiswa, dan menyelenggarakan wisuda. Seiring dengan perkembangan institusi, akreditasi, prestasi mahasiswa, dan kontribusi nyata alumni untuk masyarakat, juga jadi berita yang menghiasi broadcast-broadcast messages yang dikirimkan tim UICI ke ekosistem KAHMI.
Terdekat, pada 15 Januari, UICI akan melaksanakan Gala Dinner dalam rangka menyambut Dies Natalis. Kemudian, pada Februari nanti, UICI juga akan kembali menggelar wisuda.
Mohon doanya, agar kami dapat selalu diberi kelanggengan dalam mengusahakan inisiatif-inisiatif sosial, dan istiqomah untuk pembangunan insan cita.