Sebagai “anak baru”, rasanya jadi momen yang pas untuk mengulik sejarah Partai Golkar. Saya beruntung, karena visi para ketua umum, bahkan keputusan-keputusan penting organisasi terbukukan dengan baik. Buku-buku ini diberikan sampul kuning, sesuai warna jati diri partai.
“Satu pandangan pada sebuah buku dan Anda mendengar suara orang lain, mungkin seseorang yang sudah meninggal 1.000 tahun yang lalu. Membaca adalah perjalanan melalui waktu,” begitu kata salah seorang penulis dan ilmuwan bernama Carl Sagan.
Kebiasaan untuk mendokumentasikan peristiwa melalui buku, juga berusaha saya terapkan sepanjang momen kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2024 lalu.
Kala itu, saya dan teman-teman diberi amanah untuk menggerakkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda, atau kami istilahkan dengan TKN Fanta. Kami memperkenalkan platform Pemilihmuda.id serta menjalankan aktivasi yang masif, baik di darat maupun udara.
Strategi dan capaian kami lantas kami bukukan pada akhir masa kampanye. Alhamudlillah, setelah kampanye, ramai mahasiswa semester akhir yang menjadikan TKN Fanta sebagai obyek penelitian. Kehadiran buku-buku yang kami terbitkan menjadi instrumen yang sangat bermanfaat untuk penelitian mereka.
Semoga generasi mendatang juga turut memetik pelajaran dari buku-buku yang diterbitkan oleh kami, dan generasi saat ini.