Menurut sejarah, Jenggala adalah salah satu nama kerajaan di Jawa Timur pada tahun 1042. Sedangkan, menurut KBBI, Jenggala berarti rimba atau hutan yang sangat lebat. Nah, bagi kami yang tergabung pada kelompok Rabu Hijrah, Jenggala akan memiliki makna tempat untuk mengaji dan merefleksikan kejayaan peradaban. 

Jumat, 4 Agustus, kami mengadakan pengajian yang menghadirkan dai muda, Ustad Hanan Attaki, dan dai senior, Doktor Akidah Filsafat dari Universitas Al-Azhar Mesir, Ustad Tengku Amri. Pengajian ini berlangsung usai salat Isya berjemaah, dan dimoderasi oleh sahabat kami, Fahd Pahdepie. 

Sangat menarik menyimak materi yang pembuka yang dibawakan oleh Ustad Hanan. Beliau merangkum gagasan bahwa untuk berjaya, kita tidak perlu selalu menang. Kita bisa menunda kemenangan, untuk sebuah kejayaan yang berkelanjutan. Kira-kira begitu inti dari kajian beliau, yang juga menarik benang merah kisah Malcolm X dan banyak peristiwa penting pada masa Rasulullah. 

Insya Allah, forum seperti ini akan rutin kita adakan, sebagai pengingat dan pengisi relung batin kita yang haus akan ilmu pengetahuan. Juga sebagai forum yang menjembatani ikhtiar dunia kita, dengan spritualitas dan iman.

Pengajian Perdana di Jenggala