Meriahnya Ramadan, tidak terasa, akan berakhir. Namun, saya bersyukur, karena mendekati penghujung Ramadan, kami semua disibukkan dengan aneka kegiatan terkait dengan ekonomi syariah.

Tidak tanggung – tanggung, mulai Senin pekan lalu hingga Sabtu kemarin, saya dan rekan – rekan secara maraton mengikuti berbagai diskusi, forum, ataupun seremoni untuk meningkatkan kesadartahuan mengenai ekonomi syariah.

Pada Kamis, 29 April, saya ikut menghadiri perayaan Milad ke-3 Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) sekaligus peluncuran ISYEF Farm. Sebagai salah seorang yang diminta membidani ISYEF, saya turut senang melihat perkembangan organisasi, terutama impact yang telah diupayakan ISYEF. Mimpi kami, kelak, Indonesia yang memiliki setidaknya 800 ribu masjid ini akan menjadi basis dari minimal satu komunitas, dan satu kegiatan kewirausahaan.

Selain itu, saya dan teman – teman yang baru saja dilantik pada kepengurusan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) juga sedang giat – giatnya sepekan kemarin. Mulai Rabu (28 April) hingga Sabtu (1 Mei) ada rangkaian kegiatan dalam satu tajuk, yakni “Ramadhan Bersama MES”.

Kami mulai kick-off di hari Rabu, bertempat di Masjid Cut Meutia, Jakarta. MES mengadakan talk show dan peluncuran GAMES (Gerakan Anak Muda untuk Ekonomi Syariah). Kala itu, kami mengajak serta Fatayat NU, FoSSEI, dan Bank Indonesia, untuk urun rembuk dan berdiskusi mengenai peluang anak muda untuk turut ke dalam gerbong ekonomi syariah Indonesia.

Lalu pada hari Kamis, Ramadhan bersama MES diisi dengan talk show dengan Menkop UKM Teten Masduki. Kemudian, bergeser ke hari hari Jumat, kami bersama Staf Khusus Menteri Investasi Eka Sastra, Ketua Komite Investasi PP MES Pradana Indraputra, Ketua Bidang Perdagangan, Perindustrian dan ESDM BPP HIPMI Rama Datau, Sekretaris Komite Keuangan PP MES Puteri Komarudin, dan Ketua Dewan Penyantun PP MES Arsjad Rasjid.

——————————————-

Dukungan Masjid Istiqlal

Serial talk show MES kali ini bermuara di masjid kebanggaan Indonesia yang baru saja selesai diremajakan, sekaligus terbesar di ASEAN, Masjid Istiqlal. Talk Show pada Sabtu (1 Mei) mengambil tema “Membangun Ekosistem Ekspor Halal UMKM Indonesia”.

Kami bersyukur, Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Prof. Nasaruddin Umar berkenan untuk mendampingi kami, dan menyatakan komitmennya untuk umat.

K.H. Nasaruddin Umar menyatakan, Masjid Istiqlal akan terbuka 24 jam untuk kegiatan yang sifatnya dukungan terhadap ekonomi umat. Alhamdulillah, sebuah pernyataan kuat dari tuan rumah sekaligus menjadi simbol integrasi masjid dan ekonomi Islam.

——————————————-

Dukungan Dua Menteri

Rasa syukur tak henti-hentinya kami ucapkan, karena kedua menteri yang hadir di Istiqlal, yakni menteri investasi dan menteri perdagangan, ternyata satu nafas dengan kami untuk menggelorakan semangat ekonomi syariah.

Menteri Perdagangan, Pak Muhammad Lutfi sampai berkata, “Saya mengajak Menteri Investasi Dinda Bahlil, Professor KH. Nasaruddin, dan Saudara Arief untuk berdiskusi terkait coaching pengusaha muda di Masjid. Gerakan ekonomi dari Masjid harus benar-benar kita mulai hari ini.” Pak Mendag pun meminta agar segera ada tindak lanjut nyata untuk mewujudkannya, pasca-pertemuan di Istiqlal tersebut.

Kemudian, Bang Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi yang baru saja dilantik menyatakan, akan memastikan investor yang masuk ke Indonesia menggandeng pengusaha muda yang berbasis dari masjid.

Tentu komitmen terhadap dua menteri di atas sekaligus jadi tanggung jawab untuk segenap pengurus MES dan organisasi pemberdayaan pemuda dan remaja masjid yang terkait, untuk memikirkan program komprehensif dan rencana aksi untuk mewujudkannya.