“Selalu ada saat pertama”, dan benar kata banyak orang, saat perdana itu seringkali dijalani dengan nervous, ada perasaan takut membuat kekeliruan, dan sebagainya.
Sayapun mengalaminya saat didapuk untuk menjadi pimpinan sidang pengganti di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Syariah Indonesia (BSI), Kamis 6 Mei lalu.
Kalau diingat – ingat lagi, perasaan nervous di RUPS kemarin itu, karena saya merasa pertemuan level RUPS ini bukan lagi ajang belajar, beda saat saya memimpin aneka rapat di organisasi sebelum – sebelumnya. Terutama juga, banyak pemegang saham yang turut hadir di RUPS ini.
Namun, Alhamdulillah, RUPS berjalan lancar, dan saya merasa seluruh protokol dan skenario sudah jelas, sehingga semuanya berlangsung sesuai tahapan.
Selama RUPS, saya juga semakin mendapat gambaran bahwa sebagian besar aspek atau kegiatan di dunia perbankan sangat teratur dan menuntut kehati – hatian. Hal ini tidak lepas dari sifat industri perbankan yang highly regulated.
Selain itu, RUPS kemarin juga mencerminkan sifat atau keunikan perbankan syariah, yakni keseimbangan. Bank syariah dan ekosistemnya tidak hanya mengejar laba sebanyak – banyaknya, tetapi juga memperluas manfaat untuk sesama.
By the way, jika rekan – rekan sempat lihat di media ataupun di Instagram saya, PT Bank Syariah Indonesia, Tbk telah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 742 miliar sepanjang kuartal I 2021 ini. Pencatatan laba ini, alhamdulillah naik 12,85 persen year-on-year.
Selain itu, kabar gembira lainnya dari RUPS tahunan pertama untuk BSI kemarin, adalah aset perseroan yang tumbuh menjadi Rp 234 triliun, dan pertumbuhan pembiayaan menjadi Rp 159 triliun.
Ke semua angka di atas, sekali lagi jadi gambaran betapa potensialnya perbankan syariah. Lagi – lagi, angka – angka di atas bukan hanya ‘keuntungan’ semata, melainkan juga ada kontribusi untuk umat, untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Tidak bosan – bosan saya mengundang rekan – rekan sekalian. Yuk, ikut gerbong ekonomi syariah!
——————————————————————-
Berbagi tentang Membangun Jaringan
Pada pekan lalu, saya mendapat undangan untuk berbagi tentang bagaimana mengelola dan membangun jejaring. Webinar ini diinisiasi oleh BSI Regional Office (RO) Palembang.
Topik mengenai membangun jaringan sudah sering saya bagikan di berbagai forum yang diadakan lembaga kepemudaaan atau organisasi – organisasi yang berbasis di kampus. Webinar kali ini, tentu menarik, dan saya jalani dengan senang hati, karena sasarannya adalah ‘rekan – rekan sekantor’.
Tentang membangun jaringan. Bagi saya, modal utama yang harus dimiliki adalah kepercayaan diri. Selain itu, saya juga menerapkan pendekatan yang specialized kepada kategori – kategori jejaring tertentu.
Saya sering ditanya, bagaimana bisa ‘menembus’ jejaring para tokoh, atau senior, yang yang punya umur terpaut jauh dan pengalaman yang juga sangat mengagumkan?
Jawaban saya, adalah kepercayaan diri, jauhi mental inferior, dan hanya bergantung pada Allah, sang Maha membolak-balikkan hati. Alhamdulillah, saya dibukakan jalan, dan mungkin dari situlah para senior mengenal saya sebagai anak muda yang confident.
Kemudian, untuk berjejaring di level menengah, saya punya prinsip untuk selalu inklusif alias pantang pilih – pilih teman. Pengalaman hijrah dari Makassar ke Jakarta membuat saya harus memupuk banyak pertemanan baru. Karena itu, saya punya target untuk mengenal 5 – 10 teman baru setiap harinya.
Terakhir, berjejaring di hilir. Untuk bagian ini, saya selalu mengupayakan untuk memperkuat silaturahim dengan mereka yang memiliki added value. Mengapa? Karena melalui jejaring seperti ini, bersama, kami dapat mengonversi silaturahim menjadi ajang berkontribusi dan memberikan manfaat seluas – luasnya bagi masyarakat.
Berjejaring juga tidak lepas dari amanah dan ekspektasi. Untuk merawatnya, saya punya prinsip untuk tidak mengecewakan orang yang memberi amanah, dan selalu memberikan performa melebihi ekspektasi.
Ngomong – ngomong soal penyelenggara webinar membangun jaringan. Webinar ini diadakan oleh BSI Club. Saya perlu menyampaikan apresiasi kepada BSI RO Palembang yang telah membentuk BSI Club tersebut sebagai wadah atau komunitas untuk anak – anak muda BSI.
Alhamdulillah, gayung bersambut. BSI pusat juga mendukung dan membuat satu untuk untuk menggiatkan BSI Club.
Pas sekali, berawal dari komunitas yang terinisiasi dari grassroot, anak – anak muda BSI dapat memiliki arena untuk berjejaring. Semoga berkah untuk kita dan untuk umat.