Lembaga Suropati Syndicate menyelenggarakan simposium peneliti Jokowi yang ke-3 di teater utan kayu Jakarta Kamis (19/9). Acara simposium peneliti Jokowi ini merupakan kegiatan yang ke tiga kalinya diselenggarakan oleh Suropati Syndicate untuk membahas fenomena politik Jokowi.

Fokus kegiatan Simposium peneliti Jokowi ke -3 ini akan tertuju pada tema besar kegiatan yakni “Indonesia Pasca Jawa“. Menurut inisiator kegiatan Simposium Peneliti Jokowi, Muh Arief Rosyid Hasan, hal ini didasarkan pada realitas karakter kekuasaan Jokowi yang telah cukup mampu mengubah cara pandang kekuasaan yang sebelumnya selalu Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris.

“Dibawah kepemimpinan pak Jokowi kita melihat adanya pergesaran karakter kekuasaan yang selalu Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris. Gaya kepemimpinan ini faktanya melampaui pemimpin-pemimpin negara kita sebelumnya” Kata Arief di Jakarta (19/9).

Dijelaskan oleh Arief bahwa Presiden Jokowi adalah sosok Jawa yang berhasil keluar dari konsepsi kekuasaan Jawa yang selama ini diyakini oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya. Konsepsi Jawa memahami kekuasaan sebagai sesuatu yang sakral sehingga  harus memposisikan diri berada diatas menara gading yang berjarak dengan rakyatnya.

“Jokowi adalah representasi kekuasaan yang tidak lahir dari kekuasaan adikodrati atau sesuatu yang sakral. Dia menjadi pemimpin di yang dekat dengan rakyatnya. Inilah gaya kepemimpinan politik baru dari Jokowi yang kita rasakan” Ujar Arief

Perspektif indonesia sentris yang dipraktikan oleh Jokowi inilah yang menurut Arief menjadi serangkaian fenomena politik kenegaraan oleh Jokowi yang layak untuk menjadi sebuah diskursus dan pembelajaran.

“Tidak jarang kita melihat jokowi menggunakan pakaian adat dari daerah-daerah di luar jawa di berbagai acara resmi. Begitupun acara-acara keagamaan yang ia lakukan di luar jawa. Hal ini memberi kesejukan kepada keanekaragaman di Indonesia” Kata Arief

Sebagai informasi, kegiatan simposium peneliti Jokowi ke -3 ini akan menghadirkan empat narasumber diantaranya yaitu Fachry Ali Pengamat Politik LIPI, Manuel Kaisiepo mantan Menteri Negara Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Kabinet Gotong Royong , Aris Arif Mundayat Akademisi UGM/UNHAN, Asep Salahuddin Ketua Lakpesdam NU dan juga sebagai Moderator dalam kegiatan tersebut adalah Nezar Patria Pimred The Jakarta Post.