Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) merayakan HUT ke-49 pada 10 Juni 2021 lalu. Pendirian HIPMI hampir lima dekade lalu didasari semangat untuk melahirkan lebih banyak pengusaha, karena saat itu, pemuda yang ingin berkarir sebagai pengusaha terbilang minim.
Saat ini, tantangan yang dihadapi HIPMI hampir sama, namun kali ini, HIPMI sekaligus mendapatkan peluang, yang tak lain bersumber dari potensi bonus demografi. Sayapun pernah menulis catatan mengenai SDM HIPMI dan bonus demografi pada HUT-ke 48 HIPMI setahun silam. (Silakan akses di link berikut ini).
Secara kuantitatif, proporsi generasi Y pada jumlah penduduk adalah sebesar 33,75% dan generasi Z sebesar 29,23%. Jumlahnya jauh melampaui proporsi generasi sebelumnya. Modal inilah yang dapat digunakan HIPMI mesin penggerak masa depan.
Secara khusus, mulai tahun 2021 ini pula, saya dan teman – teman memperkenalkan terminologi Gen-Sy. Secara usia, Gen-Sy bisa dikata termasuk Millenials, Gen-Y, hingga Gen Z. Namun, Gen-Sy memiliki kriteria tambahan, yakni melek informasi, menerapkan prinsip umum syariah, atau menjadi pelaku/konsumen ekonomi syariah.
Dengan disokong oleh Gen-Sy ditambah potensi bonus demografi, saya yakin, HIPMI bahkan bangsa dan negara, akan mendapat amunisi baru untuk menggerakkan semangat kewirausahaan dan memberdayakan pelaku usaha tanah air.
Dalam rangka ikhtiar untuk Gen-Sy pula, saya akan mulai menggelar roadshow pekan ini. Insya Allah diawali dari ujung utara Indonesia, yakni di Aceh, dan di Medan. Saya dan beberapa teman sudah berkomitmen untuk mewakafkan waktu, agar Gen-Sy semakin semarak, mendapat tempat, dan memperluas manfaat.
Untuk teman – teman yang ingin terlibat, siapkan diri kalian!
Ganti Gigi Sementara ke Akademisi
Buat saya, tahun 2021 yang masih setengah jalan ini rasanya nano – nano. Ibarat jadi sopir, saya jadi makin sering “ganti gigi” dari mode profesional, aktivis sosial, dan akademisi.
Tidak lain, karena saat ini saya sedang menjalani kuliah doktoral di Universitas Indonesia. Alhamdulillah, satu tahap lagi terselesaikan pekan lalu, yakni ujian akhir semester sekaligus presentasi draft proposal disertasi.
Sebenarnya tak hanya sekadar presentasi, karena di momen itulah, saya mendengarkan masukan mengenai calon tugas akhir saya. Ya, boleh dibilang awal dari ujian pra-proposal. Perjalanan masih panjang..
Sebelum sampai ke tahap ini, sebenarnya saya sudah sempat mengangkat bendera putih. Saya sudah komunikasi ke dosen pembimbing untuk cuti dulu. Namun, dosen pembimbing dan rekan – rekan seangkatan justru mendorong terus. Eh, alhamdulillah tercapai juga sampai hari ini.
Ke depan, tantangan berikutnya adalah melakukan penelitian. Rencananya, saya akan menganalisis data kuantitatif dari Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional), dan data kualitatif dari beberapa focus group discussion.
Untuk teman – teman yang sedang menjalani dua peran, sebagai pekerja dan mahasiswa, mari kita sama – sama saling menguatkan dan mendoakan. Mudah – mudahan ilmu yang kita peroleh dapat menjadi amal yang tak putus, dan bermanfaat untuk sesama. Amin.