Beberapa jam setelah Tempat Pemungutan Suara (TPS) ditutup, Rabu (20/11/2024), ramai hasil hitung cepat dipublikasikan ke saluran televisi nasional, serta disebarluaskan di banyak platform media sosial. Saya mengamati hitung cepat di beberapa lokasi. Terakhir, pada jelang malam hari, kami berkumpul di Posko RIDO di Kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat. 

Jujur saja, seisi ruangan deg-degan menunggu penghitungan. Pilkada Jakarta ini unik. Jika pada Pilpres lalu ada jeda beberapa hari untuk mengumpulkan Formulir C1, namun pada Pilkada Jakarta, proses hitung cepat dari lembaga survei berjalan paralel dengan rekapitulasi formulir C1. Formulir C1 ini penting, karena berisi hasil penghitungan suara di tiap TPS dalam satu provinsi. 

Hasil hitung cepat berbagai lembaga survei sangat kompetitif. Begitupun hasil rekap formulir C1. Penentu Pilkada Jakarta berlangsung satu atau dua putaran pun kini bergantung pada penghitungan manual atau real count – mekanisme resmi penyelenggara pemilu atau KPU, untuk memfinalkan pemenang pemilu. 

Bukan pernyataan saya, melainkan pernyataan dari Ketua KPU Provinsi Jakarta, Wahyu Dinata. Menurutnya, warga dan relawan harus memperpanjang sabar, karena proses real count masih berlangsung, dan mekanisme tersebutlah yang valid sesuai peraturan pemilu. 

Wajar jika ada euforia bagi pasangan yang diprediksi menang. Namun, wajar juga, jika angka perolehan yang ketat menjadikan pasangan lainnya ikut merasa perlu untuk mengawal pemilu pada babak berikutnya. 

Next, mari kita simak bersama, bagaimana masa depan dan siapa pasangan pemimpin baru Jakarta. Yang pasti, saya sebagai bagian dari tim sukses, harus selalu optimistis dan berjuang sampai titik darah penghabisan. Yakin usaha sampai!