Arief Rosyid Hasan
Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Kerja di Perbankan Syariah
Dalam sebuah status di facebook seorang mentor, tertulis “Ini orang pada ribut Menkes kok bukan dokter, apa dah lupa, Harmoko, dulu jadi Menteri Penerangan padahal dia bukan lampu”.
Sontak berbagai respon “ngakak” berderet, beginilah politik Indonesia yang dipadati jutaan guyon. Sekedar meregangkan suasana, sekaligus secara satir merespon kejadiaan yang berjalan diluar kebiasaan.
Saya jadi ingat, nasehat Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng dalam sebuah silaturrahim singkat di rumahnya, sekitaran Pondok Indah. “Anda harus punya leadership, dengan seperti itu Anda akan bisa ditempatkan di mana saja”.
Nasehat ini muncul dalam merefleksikan dirinya yang sukses memimpin berbagai perusahaan, juga Kementerian BUMN. Mencari talenta terbaik dalam mengisi posisi terbaik di sejumlah perusahaan negara tersebut.
Selain itu, mungkin karena beliau juga tahu latar belakang saya lulusan Dokter Gigi, S2 dan S3 Kesehatan Masyarakat. Kini sedang belajar dan bekerja di sebuah perbankan syariah.
BGS Bukan Dokter
Pada saat saya mengambil salah satu mata kuliah tentang “Isu Terkini dan Analisis Kebijakan Kesehatan Masyarakat” di program doktoral FKM, dosen saya menjelaskan problematika yang pelik di dunia kesehatan khususnya di Indonesia.
Pandemi Covid-19 seperti meluluhlantakkan seluruh sistem kesehatan di dunia, apalagi di Indonesia. Saya lalu penasaran dan bertanya, “Prof, Indonesia inikan sudah dipimpin Menteri Kesehatan mulai dari sipil hingga militer yang tentu saja punya latar belakang kesehatan. Tapi kok, sistem kesehatan kita seperti ini saja sejak dulu?”.
Jawaban Prof tersebut menguatkan kami, “Mungkin karena Menteri Kesehatan kita selama ini bukan seorang dengan background kesehatan masyarakat”. Dalam hati kami semua, mungkin dimasa depan kita peroleh kesempatan tersebut.
Kini, di reshuffle pertama di periode kedua kepemimpinan Presiden Jokowi, Menkes Terawan yang punya latar belakang militer dan spesialis radiologi berganti menjadi Menkes Budi Gunadi Sadikin. Seorang insinyur teknik nuklir, yang juga pernah sebagai CEO Bank Mandiri dan Inalum.
Presiden Jokowi benar-benar membawa Indonesia di zaman yang penuh kebaruan. Sangat unik, diluar prediksi banyak orang, meski di berbagai negara ini ternyata bukan hal yang baru.
Pandemi Covid-19 membuka mata bahwa masalah kesehatan adalah masalah kita semua, bukan cuma kami-kami yang belajar di fakultas ilmu-ilmu kesehatan. Karena masalah kita semua, sehingga siapapun layak dan pantas diberi kesempatan untuk ikut membenahi sistem kesehatan kita.
Jika tak ada pandemi Covid-19 ini, mungkin sampai hari ini kita masih menggunakan masker, handsanitizer, hingga APD dari luar negeri. Karena itulah kita patut bersyukur, benar Covid-19 meninggalkan duka, juga menyisakan banyak hikmah, salah satunya Menteri Kesehatan Bukan Dokter.
Selamat bekerja Pak Menteri!