Setelah menjalani S3 yang pertama (S1, S2, dan S3), alhamdulillah, saya diberi ke-isiqomah-an untuk menjalani S3 yang kedua. Saya banyak berbagi juga di tulisan-tulisan di media sosial dan celetukan di ‘tongkrongan’, bahwa perjalanan S3 ‘yang kedua’ ini begitu beratnya, sampai saya perlu didorong-dorong oleh beberapa senior dan orang-orang terdekat untuk terus melangkah. 

Kesetiaan menjadi insan akademis juga akhirnya menjadi salah satu dorongan yang pas. Meskipun belajar memang dilakukan sepanjang hayat, dan dapat ditemui pula di luar ruang-ruang kelas, tetapi belajar dalam konteks menjadi insan akademis memiliki kekuatannya sendiri. Pendidikan di institusi pendidikan tinggi membekali kita dengan kemampuan teoritis, dan mampu memformulasikan apa-apa yang harus kita ketahui, yang kita sampaikan, dan yang kita rahasiakan. 

Menempuh jenjang akademis juga memampukan kita untuk berdiri sendiri di lapangan pengetahuan sesuai ilmu yang kita pilih. Kita juga dibimbing untuk bertindak secara ilmiah, yakni mengeksekusi sesuatu dengan bertahap, teratur, dan mengarah pada tujuan. 

Dengan berpendidikan pula, kita menjadi insan yang pengetahuannya lebih luas, berpikir secara rasional, obyektif, dan tetap kritis. 

Bravo untuk rekan-rekan yang mendapat keistimewaan untuk tetap semangat dan antusias menempuh pendidikan tinggi. Untuk yang belum, ayo, mari, gunakan waktu, kesempatan, dan alokasikan investasi yang cukup untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. 

Untuk #InsanAkademis di seluruh Nusantara, kalian luar biasa!